BeritaKajian

Inspirasi dari Keluarga Imran: Kajian Ahad Pagi PRM Tlogosari Kulon Bersama Ustadz Abdul Karim

Tlogosari Kulon, Semarang – Kajian Ahad Pagi yang selalu dinanti oleh jamaah PRM Tlogosari Kulon kembali sukses digelar pada Ahad, 15 Juni 2025. Bertempat di Masjid Luqmanul Hakim, Jl. Parangkusumo I, Tlogosari Kulon, kajian yang berlangsung dari pukul 07.00 hingga 08.45 WIB ini menghadirkan Ustadz Abdul Karim sebagai pemateri. Beliau membawakan tema yang sangat inspiratif dan relevan bagi setiap keluarga Muslim: “BELAJAR DARI KELUARGA IMRAN.”

Ustadz Abdul Karim membuka kajian dengan mengajak jamaah menyelami kisah agung keluarga Imran yang diabadikan dalam Al-Qur’an, khususnya Surat Ali Imran ayat 33 hingga 37. Beliau menjelaskan bahwa keluarga Imran, yang meliputi Imran, istrinya Hannah, dan putri mereka Maryam, adalah teladan sempurna dalam hal keimanan, pendidikan anak, dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.

“Keluarga Imran dikenal sebagai keluarga yang mulia karena ketaatan mereka kepada Allah dan upaya mereka dalam mendidik anak, terutama Maryam, menjadi sosok yang shalihah,” terang Ustadz Abdul Karim. Kisah mereka adalah cerminan bagaimana fondasi iman yang kuat dan pendidikan yang benar mampu membentuk generasi yang berbakti kepada Allah.

Pelajaran Berharga dari Keluarga Imran

Dari kisah keluarga yang luar biasa ini, Ustadz Abdul Karim memaparkan beberapa pelajaran penting yang bisa kita jadikan pedoman dalam kehidupan berkeluarga:

  • Pentingnya Doa: Kita belajar dari Imran dan istrinya, Hannah, yang dengan tulus berdoa dan bernazar untuk mendapatkan keturunan yang shalih. Doa mereka dikabulkan oleh Allah dengan lahirnya Maryam, sosok yang kemudian menjadi ibu dari Nabi Isa AS. Ini mengingatkan kita bahwa doa adalah kekuatan terhebat seorang hamba.
  • Pendidikan Sejak Dini: Keluarga Imran memberikan pendidikan agama yang sangat kuat kepada Maryam sejak usia dini. Bahkan, Maryam diserahkan untuk dididik di bawah bimbingan Nabi Zakaria AS di mihrab masjid. Hal ini menunjukkan betapa krusialnya penanaman nilai-nilai agama sejak kecil.
  • Keteladanan Orang Tua: Keberhasilan Maryam menjadi sosok yang shalihah tidak lepas dari keteladanan kedua orang tuanya. Iman yang kuat, ketaatan, dan kesabaran yang ditunjukkan Imran dan Hannah menjadi contoh nyata bagi putri mereka. Orang tua adalah madrasah pertama dan utama bagi anak-anak.
  • Kesabaran dalam Menghadapi Ujian: Keluarga Imran menunjukkan kesabaran dan keteguhan iman yang luar biasa dalam menghadapi berbagai ujian, termasuk saat Maryam mengandung Isa AS tanpa seorang ayah. Kesabaran mereka menjadi bukti keimanan yang tak tergoyahkan.

Kewajiban Orang Tua: Mencetak Generasi Saleh

Mengakhiri kajiannya, Ustadz Abdul Karim merangkum inti dari pelajaran keluarga Imran menjadi tiga kewajiban fundamental bagi setiap orang tua dalam mendidik anak:

  1. Memberikan Nama yang Baik: Nama adalah doa dan identitas. Memberikan nama yang baik adalah langkah awal dalam mendoakan kebaikan bagi anak.
  2. Memberikan Pendidikan yang Baik: Ini meliputi pendidikan agama, akhlak, dan ilmu pengetahuan umum, agar anak tumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berakal.
  3. Mengajarkan Al-Qur’an kepada Anak: Al-Qur’an adalah pedoman hidup. Mengajarkan Al-Qur’an sejak dini akan membimbing anak pada jalan kebenatan dan keberkahan.

Kajian Ahad Pagi ini tidak hanya memberikan pemahaman baru, tetapi juga membangkitkan semangat dan motivasi bagi para jamaah untuk terus berupaya menjadi orang tua yang lebih baik, mendidik anak-anak dengan landasan iman, serta menjadikan setiap tantangan sebagai ladang kesabaran dan keikhlasan. Semoga kita semua mampu meneladani kemuliaan keluarga Imran dan membangun generasi yang membanggakan Islam.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button